Senin, 21 November 2011

Tunggu..

Berawal dari sebuah bulan bernama Febuari dimana, seorang gadis kecil yang polos baru menemukan cinta pertamanya. Awalnya ia merasa beruntung karena, akhirnya menemukan seseorang yang “benar” dari sekian ratus siswa sekolahnya.
Lalu, hari-harinya mulai terbayangi mimpi bahwa suatu hari laki-laki itu akan datang dan berkata  ia pun memiliki rasa yang sama seperti dirinya. Seperti punuk merindukan bulan.
Tapi, jauh didalam hatinya ia takut apabila laki-laki itu tahu perasaannya. Perasaan aneh, yang tidak ada orang yang merasakan hal yang sama.
Ia tidak dapat membayangkan apa respon dari orang tersebut. Apakah setelah tahu, ia akan menghindarinya? Apakah ia akan takut, marah atau sebal karena seseorang yang belum-sama-sekali-ia-kenal menyukainya atau bahkan dingin atau..atau..
Jutaan “atau” sedang bersarang di hatinya. Ia memutuskan untuk diam dan tetap mengawasinya dari kejauhan.
Beberapa temannya yang mengetahuinya menertawakan, menganggapnya aneh atau kadang-kadang berkometar, kalau ia bahkan untuk kenal saja tidak mungkin. Lagi-lagi gadis itu diam saja. Ia memutuskan untuk menunggu.
Menunggu cinta pertamanya. Cinta yang bersemi kala upacara bendera. Saat laki-laki itu memberi tatapan tajam yang selalu melekat dalam pikirannya.
-berlanjut-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar